Kembali lagi dalam rubrik “Lore Dota 2” yang membahas berbagai kisah para hero sebelum mereka bertepur di dalam War of the Ancients. Hari ini, kita akan membahas mayat hidup yang merobek dan mengoyak kehidupan musuh-musuhnya.
Siapakah dia? Oke, sedikit petunjuk untuk kamu, dia punya skill Rage yang membuatnya memukul lebih cepat dan kebal akan serangan sihir. Yak! Betul sekali! Dia adalah N’aix sang Lifestealer! Tak perlu terlalu lama, yuk simak kisahnya!
Pada suatu hari di sebuah penjara bawah tanah di Devarque, ada seorang penyihir pendendam yang dibelenggu. Penyihir tersebut merencanakan untuk kabur suatu hari nanti dari penjara terkutuk tersebut. Ia dipenjara bersama dengan sesosok makhluk pengacau bernama N’aix. Dahulu, Na’ix adalah seorang perompak yang dikutuk oleh Vile Council dengan sihir keabadian. Hukuman ini bermaksud untuk membuat N’aix terus teringat akan aksi perompakan keji yang dilakukannya.
Tahun demi tahun berlalu, rantai yang membelenggu N’aix kini sudah berkarat, bersamaan dengan akal sehatnya yang juga turut berkarat. N’aix kini sudah tak punya lagi ingatan akan kehidupan sebelumnya dan bahkan tak lagi punya keinginan untuk kabur dari penjara tersebut. Melihat N’aix yang begitu kosong, Sang Penyihir merasa N’aix bisa jadi alat yang sempurna untuk rencana kaburnya.
Sang Penyihir pun merapal sebuah sihir untuk memindahkan jiwanya ke dalam tubuh N’aix. Rencana Sang Penyihir sebenarnya adalah untuk memaksa N’aix mengorbankan dirinya sendiri dengan cara membuat kekacauan di penjara, sementara Sang Penyihir nantinya akan kembali ke tubuhnya dan kabur dengan tenang.
Namun rencana tak berhasil, pikiran Sang Penyihir malah terjerumus ke dalam pusaran kegilaan yang amat kuat. Alhasil semua rencana dan kehendak Sang Penyihir pun terhapuskan. N’aix pun tersentak, karena mendadak ia kembali mendapatkan sebuah kesadaran, ia pun terbangun dari mimpi buruk gilanya dan mengikuti suara gaib yang berbisik di kepalanya.
Bisikan tersebut hanya memberi ia satu tujuan: Kabur! Pada saat itulah sang Lifestealer lahir. Sang mahkluk lalu memasukki pikiran para penjaga penjara dan tentara, memaksa mereka untuk membuka gembok dan menebas rekan penjaga lainnya. Jalan kabur pun terbuka lebar sambil sang Lifestealer memakan para penjaga penjara dan tentara yang ada.
Kini Lifestealer masih menggunakan borgol rusak tersebut sebagai sebuah peringatan bahwa tak ada satupun orang yang dapat membelenggu dirinya. Sayangnya, di dalam pikirannya N’aix dan sang penyihir tetaplah seorang tawanan. Kini dua pikiran menghuni satu sosok mahkluk, mahkluk tanpa nama yang jahat dan licik, dengan sesosok Tuan yang suaranya seolah-olah ia taati.
0 komentar:
Posting Komentar
AYO SALING BERBAGI LINK...
SILAHKAN COMMENT LINK ANDA DIBAWAH ...