Setelah update melalui press realesnya, Cygames menjelaskan bahwa character designnya ditangani oleh CyDesignation yang juga merupakan pengerja NieR: Automata. Kolaborasi mereka dengan Platinum Games bertujuan untuk berikan game action berkualitas tinggi dengan cerita baru, dunia baru, hingga representasi dunia dan langit birunya yang indah. Sama seperti game JRPG lainnya, game ini akan miliki berbagai fitur dunia yang seperti desa dan juga bangunan-bangunan unik. Ada juga GrandCypher (airship) yang akan berperan penting untuk sampaikan cerita baru di angkasa dalam game ini.



Agen Poker Online Terpercaya - Melalui livestreamnya di Nico Nico saat event Granblue Fes 2017, Cygames yang pamerkan gameplaynya secara live. Mulai dari sebuah pedesaan yang indah, bahkan juga battlenya yang mengingatkanmu pada game battle Star Ocean V: Integrity and Faithlessness milik Square-Enix ditunjukkan di sini. Beberapa karakter juga mereka pamerkan, mulai dari Katalina, Rackham, Percival, dan Io.

Granblue Fantasy Project rencananya akan dirilis di Jepang tahun 2018 mendatang secara eksklusif hanya untuk PlayStation 4 dan PlayStation VR. Namun sayangnya belum ada informasi apapun mengenai apakah judulnya akan diganti dengan judul resminya, dan gamenya akan dirilis di versi Inggris, hingga platform yang akan mereka tuju di versi tersebut. Kamu bisa kunjungi website resmi gamenya (bahasa Jepang).


Kembali lagi dalam rubrik “Lore Dota 2” yang membahas berbagai kisah para hero sebelum mereka bertepur di dalam War of  the Ancients. Hari ini, kita akan membahas mayat hidup yang merobek dan mengoyak kehidupan musuh-musuhnya.

Siapakah dia? Oke, sedikit petunjuk untuk kamu, dia punya skill Rage yang membuatnya memukul lebih cepat dan kebal akan serangan sihir. Yak! Betul sekali! Dia adalah N’aix sang Lifestealer! Tak perlu terlalu lama, yuk simak kisahnya!

Pada suatu hari di sebuah penjara bawah tanah di Devarque, ada seorang penyihir pendendam yang dibelenggu. Penyihir tersebut merencanakan untuk kabur suatu hari nanti dari penjara terkutuk tersebut. Ia dipenjara bersama dengan sesosok makhluk pengacau bernama N’aix. Dahulu, Na’ix adalah seorang perompak yang dikutuk oleh Vile Council dengan sihir keabadian. Hukuman ini bermaksud untuk membuat N’aix terus teringat akan aksi perompakan keji yang dilakukannya.



Tahun demi tahun berlalu, rantai yang membelenggu N’aix kini sudah berkarat, bersamaan dengan akal sehatnya yang juga turut berkarat. N’aix kini sudah tak punya lagi ingatan akan kehidupan sebelumnya dan bahkan tak lagi punya keinginan untuk kabur dari penjara tersebut. Melihat N’aix yang begitu kosong, Sang Penyihir merasa N’aix bisa jadi alat yang sempurna untuk rencana kaburnya.

Sang Penyihir pun merapal sebuah sihir untuk memindahkan jiwanya ke dalam tubuh N’aix. Rencana Sang Penyihir sebenarnya adalah untuk memaksa N’aix mengorbankan dirinya sendiri dengan cara membuat kekacauan di penjara, sementara Sang Penyihir nantinya akan kembali ke tubuhnya dan kabur dengan tenang.



Namun rencana tak berhasil, pikiran Sang Penyihir malah terjerumus ke dalam pusaran kegilaan yang amat kuat. Alhasil semua rencana dan kehendak Sang Penyihir pun terhapuskan. N’aix pun tersentak, karena mendadak ia kembali mendapatkan sebuah kesadaran, ia pun terbangun dari mimpi buruk gilanya dan mengikuti suara gaib yang berbisik di kepalanya.

Bisikan tersebut hanya memberi ia satu tujuan: Kabur! Pada saat itulah sang Lifestealer lahir. Sang mahkluk lalu memasukki pikiran para penjaga penjara dan tentara, memaksa mereka untuk membuka gembok dan menebas rekan penjaga lainnya. Jalan kabur pun terbuka lebar sambil sang Lifestealer memakan para penjaga penjara dan tentara yang ada.

Kini Lifestealer masih menggunakan borgol rusak tersebut sebagai sebuah peringatan bahwa tak ada satupun orang yang dapat membelenggu dirinya. Sayangnya, di dalam pikirannya N’aix dan sang penyihir tetaplah seorang tawanan. Kini dua pikiran menghuni satu sosok mahkluk, mahkluk tanpa nama yang jahat dan licik, dengan sesosok Tuan yang suaranya seolah-olah ia taati.


Masih berlanjut membahas Lore Dota 2! Kali ini kita akan membahas Iblis terjahat di Dota 2, hayo tebak siapa?? Yak betul, jawabannya adalah Terrorblade! Kalau dulu kamu mungkin tahunya dulu Terrorblade bersaudara dengan Magina sang Anti-Mage, namun sekarang do Dota 2 ceritanya sudah berbeda.

Terrorblade di Dota 2 adalah seorang Iblis yang pernah melakukan kejahatan terjahat di kalangan para Demon, penasaran dengan ceritanya? Yuk simak!

Terrorblade merupakan salah satu kriminal di bangsa Demon, ia dikenal sebagai seorang marauder atau perampok. Ia adalah seorang penjahat yang bahkan ditakuti oleh para Demon lainnya.



Ia menentang dewa-dewa para Demons, mencuri dari Demon Lords, melanggar ritual-ritual para Demon, dan bahkan ia menentang setiap hukum yang mengatur kehidupan para Demon di Seven Infernal Regions. Ia merasa sangat berkuasa ketika itu, sampai tiba saatnya suatu hari ia tertangkap.

Terrorblade di hukum atas kejahatannya, ia dihukum ke nerakanya neraka. Setelah mengalami hukuman yang brutal, ia akhirnya dikurung di Foulfell, sebuah dimensi tersembunyi tempat dimana para Demon dipenjara.

Namun jangan kira Foulfell adalah penjara biasa. Foulfell adalah sebuah penjara berupa sebuah realita cermin kegelapan. Di sini para Demon dihukum untuk menatap refleksi jiwa terburuknya seumur hidupnya.

Demons pada umumnya tentu akan sangat menderita menerima hukuman tersebut, tetapi Terrorblade malah sebaliknya. Ia menguasai refleksi diri terburuknya-seorang iblis yang mengamuk, demon dengan kekuatan tak terbayangkan. Dengan refleksi diri terburuknya, ia menghancurkan penjara fraktal dan kabur menyebar terornya kepada seluruh mahkluk di dunia Dota 2.


Lore Dota 2 kali ini kembali membahas para Demons di dunia Dota 2. Setelah kemarin kita sempat membahas Nevermore sang Shadow Fiend, kali ini kita membahas Lucifer. Seperti mitos kisah Lucifer di dunia kita, Lucifer di dunia Dota pun ternyata dahulu juga merupakan sosok makhluk cahaya yang jatuh ke dalam kegelapan.

Siapa kah Lucifer? Jika ada yang bertanya, kamu bisa katakan dia adalah sosok setan yang terbakar tapi tak pernah mati, memakan tapi tak pernah puas, membunuh tanpa kenal ampun. Lucifer ini merupakan sosok setan yang akan memberikan malapetaka kepada siapapun yang berjumpa dengannya. Bisa dikatakan kalo Lucifer membawa jiwa-jiwa orang mati di ujung pedang berapi miliknya, ia pun turut dikenal dengan sebutan sang Fallen One.



Awalnya Lucifer adalah jendral dari dunia cahaya, namun ia diusir karena dosanya yang menentang Tuhan: ia tak mau berlutut di hadapan-Nya.

Enam kali namanya berdentang dari bell besar Vashundol. Enam puluh enam kali sayapnya dicap sampai tersisa hanya tonggak sayapnya saja. Tanpa sayapnya, kini ia pun terlepas dari tambatan yang mengikat ia dengan cahaya. Lucifer jatuh ke bumi, ke dalam sebuah kawah.

Saat ini Lucifer menghabisi siapapun tanpa belas kasihan. Tanpa memiliki tujuan yang jelas, ia menjadi satu-satunya makhluk yang mampu berjalan bebas melewati tujuh tingkat dunia kegelapan. Lucifer membawa nerakanya sendiri kemanapun ia pergi. Sampai pada akhirnya nanti dunia akan menjadi miliknya.

Itulah kisah Lucifer atau juga dikenal sebagai Lucifash dalam bahasa Ozkavosh, bahasa para Demon di dunia Dota 2.